PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK PENGRAJIN KOPIAH KERANJANG DI DESA BATULAYAR, KEC. BONGOMEME, KAB. GORONTALO

  • Rezala Saputra Ayuba Teknik Industri, Universitas Negeri Gorontalo Kota Gorontalo
  • Idham Halid Lahay Teknik Industri, Universitas Negeri Gorontalo Kota Gorontalo
  • Eduart Wolok Teknik Industri, Universitas Negeri Gorontalo Kota Gorontalo
Keywords: kopiah keranjang, beban kerja, fisik

Abstract

Pembuatan kopiah kerjanjang atau yang sering di sebut upiah karanji melalui proses pengirisan, penghalusan bahan mintu, dan proses penganyaman kopiah. Seluruh proses dalam pembuatan upiah karanji menggunakan tenaga manusia. Berdasarkan survey awal, Seluruh proses dalam pembuatan kopiah keranjang menggunakan tenaga manusia yang mengandalkan keahlian tangan dengan pergerakan tangan yang berulang-ulang secara terus menerus dengan posisi kerja pengrajin yang tidak alamiah seperti postur kerja yang duduk membungkuk, tangan, lengan dan pergelangan tangan yang menerima beban pekerjaan yang terlalu lama serta postur kepala yang sering membungkuk. Proses kerja yang ada dalam membuat kopiah pengrajin melakukan pekerjaannya dengan kondisi postur kerja yang belum alami. Belum alaminya sikap kerja pengrajin ini sering menimbulkan gejala atau efek-efek kerja seperti mengalami sakit dibagian punggung, bahu, pinggang, leher dan juga tangan, pengaruh ini terjadi karena lamanya proses pembuatan kopiah keranjang dan sering adanya pembentukan sudut-sudut bagian tubuh yang tidak alamiah. Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui beban kerja yang dialami pengrajin kopiah keranjang akibat dari proses pengerjaan anyaman kopiah keranjang yang membutuhkan waktu yang lama serta kondisi kerja yang tidak alamiah. Hasil penelitian  menunjukan bahwa perhitungan beban kerja berdasarkan denyut nadi diketahui bahwa pengrajin yang termasuk dalam klasifikasi beban kerja sedang yaitu pada pengrajin 2, 4 dan pengrajin 6 dengan masing-masing DNK 122.03/menit,113.94/menit, dan 102.04/menit. Sedangkan pengrajin lainnya mendapatkan DNK  diantara 60-100/menit  yang artinya termasuk dalam klasifikasi beban kerja ringan. Hasil perhitungan beban kerja berdasarkan konsumsi energi didapatkan bahwa pengrajin yang termasuk dalam klasifikasi beban kerja sedang yaitu pada pengrajin 2 dan pengrajin 4 dengan masing-masing nilai Kkal 6.03/menit dan 5.32/menit. Untuk pengrajin yang termasuk dalam klasifikasi beban kerja sangat ringan yakni pada pengrajin 7 dengan nilai Kkal 2.38/menit. Sedangkan  pengrajin lainnya mendapatkan nilai Kkal diantara 2.5-5.0/menit yang artinya termasuk dalam klasifikasi beban kerja ringan. Dan hasil Perhitungan  %CVL pengrajin yang termasuk dalam klasifikasi beban kerja fisik diperlukan perbaikan yaitu pada pengrajin 2 dengan nilai 54.65% sedangkan pada pengrajin lainnya mendapatkan nilai  < 30% yang artinya termasuk dalam klasifikasi beban kerja tidak terjadi kelelahan.

Published
2019-12-23