PENERAPAN KOMPOR BIOMASSA TIPE CONTINUE BAHAN BAKAR PADA UMKM DODOL MATUARI
Abstract
Sampai saat ini jumlah pengguna tungku kayu bakar tradisional masih tetap tinggi untuk keperluan sehari-hari disektor rumah tangga dan UMKM. Salah satunya terdapat pada MITRA pengrajin kuliner khas Gorontalo seperti dodol di desa Reksonegoro. Oleh itu Penerapan kompor biomassa ini sangat efektif digunakan mengingat ketersediaan bakar yang melimpah. Berdasarkan observasi lapangan kendala utama yang dihadapi UMKM dodol Matuari adalah Tungku perapian yang masih sederhana seperti menggunakan tiga buah batu memasak dodol. Keadaan ini dinilai kurang efektif dalam meningkatkan kapasitas produksi.
Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sentuhan teknologi tepat guna melalui penerapan kompor biomasa atau Tungku Sehat Hemat (TSHE). Disamping itu pada kegiatan pengabdian ini juga dilakukan pendampingan cara mengolah dodol cara pengolahan pangan olahan yang baik (CPPOB) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP).
Berdasarkan kegiatan Pengabdian diperoleh beberapa hasil yaitu Fabrikasi Kompor biomasa yang memiliki dimensi 49 cm dan bobot sekitar 50 kg dengan hasil Uji coba perpaian bahan baku dodol sebanyak 4 Kg dimana efisiensi waktu lebih singkat sebesar 28.5% dibandingan dengan metode konvensional. Sedangkan kebutuhan bahan bakar dalam pengujian lebih hemat sebesar 35% dari seperti biasanya. Selain itu diperoleh desain kemasan dodol yang informatif memiliki ukuran 10 x 15 x 7 cm (PXLXT) untuk kapasitas 5 pcs dodol.
Kedepan kegiatan pengabdian ini khususnya penerapan teknologi kompor TSHE perlu dikembangkan pada UMKM yang lain agar diperoleh Fabrikasi TSHE yang fix Desain agar dapat di produksi secara masal.