Journal Of Agritech Science (JASc)
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jasc
<p>Journal of Agritech Science (JASc) adalah jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang rekayasa dan teknologi pengolahan hasil pertanian, peternakan dan perikanan. Terbit pertama kali pada tahun 2017. Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Mei dan November.</p>Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontaloen-USJournal Of Agritech Science (JASc)2549-2241Pengaruh Lama Pemanasan terhadap Sari Buah Lemon
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jasc/article/view/1355
<p>Pemanasan merupakan hal yang sangat penting di lakukan pada minuman kemasan. Lama suhu pemanasan dapat berpengaruh terhadap produk akhir yang di hasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah lama pemanasan dapat berpengaruh terhadap sari lemon yang di hasilkan. Waktu pemanasan yang di gunakan bervariasi yaitu 0 menit,10,menit,20menit,30 menit. Berdasarkan hasil uji organoleptik yang di lakukan di dapatkan hasil bahwa panelis lebih menyukai sari lemon tanpa adanya proses pemanasan. Hasil uji organoleptik yang di dapatkan yaitu warna 3,5, rasa 3,3, dan aroma 3,5.</p>Salfiana SalfianaAndi NurwidahRiska Nur Zahilah
##submission.copyrightStatement##
2024-12-212024-12-2182737910.30869/jasc.v8i2.1355Antioxidant Activity, Physical and Organoleptic Test of Tapai Pisang Kepok Ice Cream
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jasc/article/view/1390
<p>The aimed of this study was to determine the effect of adding tapai banana kepok on antioxidant activity, physical and organoleptic properties of ice cream. The method used in this study was a complete randomized design (RAL). The factors used in this study were the concentration of tapai banana kepok, which was 0%, 10%, 20%, 30%, and 50%. The measured responses were antioxidant activity, total solids analysis, melting time, overrun and hedonic tests on color, taste, aroma, texture, and overall attributes. Based on the results of the study showed that the addition of tapai banana kepok in making ice cream had a significant influence on the total solids value (p<0.05), melting speed (p<0.05), overrun (p<0.05), antioxidant activity (p<0.05) and hedonic tests on taste attributes (p<0.05), aroma (p<0.05), texture (p<0.05) and overall (p<0.05). The more the amount of banana tapai added to ice cream, the greater the total solids value (F4=45.27%), the longer melting time (22.05 minutes/100g), the smaller overrun (F4=22.45%), and the stronger antioxidant activity (F4=98 ppm). Based on the hedonic test, formula 2 (20% addition of banana tapai) gave the most preferred overall sensory attribute (F2 = 5.12). In addition, formula 2 has physical properties that are in accordance with the SNI ice cream quality requirements and has moderate antioxidant power</p>Firdaus Syafii
##submission.copyrightStatement##
2024-12-242024-12-24828010210.30869/jasc.v8i2.1390Analisis kandungan flavonoid pada sarabba instan dengan penambahan ketumbar
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jasc/article/view/1359
<p>Sarabbba merupakan salah satu minuman lokal yang dikenal dikalangan masyarakat Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Untuk mempopulerkan minuman tradisonal ini, maka perlu dikembangkan berbagai variasi salah satunya penambahan rempah-rempah yang juga dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan yaitu ketumbar. Biji ketumbar (<em>Coriandrum sativum</em>) mengandung berbagai macam mineral yang berperan sebagai mineral tulang, juga berperan menjaga tekanan darah agar tetap normal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan flavonoid pada sarabba instan dengan penambahan ketumbar. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan, masing-masing perlakukan diulang sebanyak tiga kali, yakni penambahan ketumbar 5 gram, 10 gram dan 15 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan flavonoid pada sarabba instan meningkat dengan penambahan ketumbar yang lebih tinggi.</p>Andi NurwidahMuhanniah MuhanniahAndi asnia
##submission.copyrightStatement##
2024-12-242024-12-248210311110.30869/jasc.v8i2.1359Studi Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Metode Enzimatis dan Pancingan
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jasc/article/view/1400
<p>Proses pengolahan VCO dapat dilakukan dengan berbagai cara baik secara tradisional, fermentasi, enzimatis, pancingan maupun pemasakan. Tetapi dari beberapa metode ini masih memiliki kekurangan contohnya di metode pemasakan yang di mana ini bisa menghasilkan VCO yang kekuningan akibat oksidasi selama proses perebusan. Pembuatan VCO dengan menggunakan metode enzimatis dari enzim buah nanas dan pembuatan VCO metode pancingan dengan menggunakan variasi waktu fermentasi diharapkan dapat memperoleh VCO yang berkualitas baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap karakteristik VCO menggunakan metode enzimatis dan pancingan. Kemudian dianalisis baik dari perhitungan rendemen, uji kadar air, dan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan konsentrasi enzimatis sebesar 15% dan 20% dan variasi lama fermentasi ( 16, 20 dan 24 jam) pada krim santan dan konsentrasi pancingan 15% 20% dan variasi lama fermentasi (16, 20 dan 24 jam). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Kehutanan. Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Sulawesi Barat, waktu Penelitian 2 bulan Terhitung dari 10 Juni 2024 – 01 Agustus 2024.</p>Margaretha Hanna TiffanyAldy Aldy
##submission.copyrightStatement##
2024-12-292024-12-298211212210.30869/jasc.v8i2.1400Sensory Product SENSORY PROPERTIES AND CONSUMER ACCEPTANCE OF THEM BANANA AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum (L.) Kunt) USING FOOD DEHYDRATOR INFLUENCED BY DRYING TIME
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jasc/article/view/1389
<p><span class="fontstyle0">Ambon bananas are a fruit that is widely consumed by people. Apart from being easy to obtain,<br>Ambon bananas are rich in vitamin A, compared to other types of bananas. Ambon bananas also<br>contain nutrients such as carbohydrates, vitamins, minerals and high levels of potassium. Ambon<br>bananas are also widely liked by Indonesian people because they have a sweet taste and soft<br>texture. Apart from being fresh fruit, Ambon bananas are often processed into various products<br>such as chips, jam and other snacks. One processing method that can extend the shelf life of<br>bananas is drying which produces dried fruit. Using a dryer can speed up the drying process and<br>also ensure a better level of cleanliness compared to drying done in the sun. A food dehydrator<br>is a drying tool that functions to dry food ingredients by removing the water content contained<br>in the ingredients. Dried fruit is fruit that is processed by drying it under direct sunlight or using<br>technology, namely an artificial drying device (oven or dehydrator) but still retains its taste and<br>aroma. Dried fruit can be preserved longer than fresh fruit and can be a practical snack, especially<br>to satisfy hunger. This research aims to examine the effect of drying time with a food dehydrator<br>on sensory properties or level of liking using the hedonic organoleptic test, determine the water<br>content using the oven method, determine the total sugar using a refractometer, and determine<br>the ash content in dried Ambon banana fruit. Analysis results: Drying Ambon bananas using a<br>food dehydrator with a drying time of 12 hours at a temperature of 60</span><span class="fontstyle0" style="font-size: 8pt;">o</span><span class="fontstyle0">C provides optimal results<br>for sensory properties (color, texture and taste). And produces quite good chemical content. The<br>water content of dried Ambon banana fruit ranges from 5.003 to 1.512</span> </p>Christine Phaskalyena Lomo
##submission.copyrightStatement##
2025-01-152025-01-158212313010.30869/jasc.v8i2.1389CPL & CCC DAYA TERIMA KONSUMEN SNACK BAR DARI SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) DAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus oncophyllus Prain) Sebagai KEARIFAN PANGAN LOKAL
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jasc/article/view/1391
<p><em>Snack bar</em> merupakan makanan selingan yang mampu memberikan nutrisi pada konsumen serta memberikan rasa kenyang ketika menyantapya. Ubi jalar ungu mempunyai zat warna alami yang disebut antosianin yang bermanfaat sebagai antioksidan. Umbi porang mengandung glukomanan yang memberikan efek baik pada beberapa permasalahan kesehatan seperti kolestrol dan kesehatan organ pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk daya terima konsumen memformulasikan <em>snack bar</em> berbahan dasar tepung ubi ungu dan tepung porang dengan Metode yang digunakan diantaranya adalah uji hedonik untuk organoleptik, metode oven untuk uji kadar air, Hasil analisis pengujian organoleptik <em>snack bar</em> tepung ubi ungu 40% : tepung porang 60% lebih disukai panelis dari segi warna dan aroma. Untuk segi rasa dan tekstur panelis lebih menyukai <em>snack bar</em> tepung ubi ungu 60% : tepung porang 40%, kadar air <em>snack bar</em> berkisar antara 10,43 – 11,34%.</p>Christine Phaskalyena LomoCitra Cintami Dusun, CPL dan CCD
##submission.copyrightStatement##
2025-01-242025-01-248213114210.30869/jasc.v8i2.1391CHARACTERISTICS OF SWEET AROMA MANGO DODOL (Mangifera indica L.) WITH THE ADDITION OF VARIATIONS OF GLUTINOUS RICE FLOUR (Oryza sativa glutinosa) AND GRANULATED SUGAR
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jasc/article/view/1426
<p>Dodol merupakan suatu olahan pangan yang dibuat dari campuran tepung beras ketan, gula pasir, dan santan kelapa. Proses pembuatan dodol diawali dengan pemasakan hingga tekstur menjadi kental, berminyak dan tidak lengket. Tahap selanjutnya yaitu pendinginan yang akan merubah tekstur dodol menjadi padat, kenyal dan mudah untuk dipotong. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual dan nilai gizi dodol adalah dengan memanfaatkan buah mangga arum manis sebagai bahan dasar pembuatan dodol. Pengolahan buah mangga menjadi dodol adalah untuk memperpanjang masa simpan produk mangga dan sebagai bentuk diversifikasi pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui formulasi terbaik penambahan tepung ketan dan gula pasir dalam pembuatan dodol mangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat formulasi yang terbaik antara konsentrasi pati singkong dan tepung tapioka ekstrak kulit buah naga merah terhadap tingkat kesukaan panelis adalah perlakuan A1 (100% bubur buah mangga + 30% tepung ketan + 40% gula pasir) dengan nilai 6,09%. Hasil analisa sifat fisik dan kimia dodol mangga pada perlakuan A1 yaitu kadar air 16,01%, kadar abu 0,22% dan Vitamin C sebesar 4,40%. Pada perlakuan A2 (100% bubur buah mangga + 40% tepung ketan + 45% gula pasir) yaitu kadar air 18,27%, kadar abu 0,38% dan kadar vitamin C 9,53%. Pada perlakuan A3 (100% bubur buah mangga + 50% tepung ketan + 50% gula pasir) yaitu kadar air 19,42%, kadar abu 0,51% dan kadar vitamin C 8,80%.</p>Gita Syarifah Ali
##submission.copyrightStatement##
2025-02-052025-02-058214315210.30869/jasc.v8i2.1426