Deteksi Prevalensi WSSV Di Lingkungan Pemeliharaan Yang Berbeda Pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Di Situbondo Dengan Real-Time Polymerase Chain Reaction
Abstract
White spot syndrome virus (WSSV), merupakan salah satu pathogen virus yang paling banyak menyerang udang di seluruh dunia dan merupakan salah satu yang paling besar menyebabkan kerugian pada perikanan udang. Untuk mencegah kerugian secara menyeluruh, maka diperlukan usaha untuk melakukan deteksi dini pada infeksi WSSV menggunakan teknik real-time PCR pada beberapa kondisi kolam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi WSSV pada udang yang dipelihara dengan lingkungan yang berbeda yaitu tambak beton dan HDPE dengan menggunakan realtime Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Hasil kemurnian DNA pada sampel yang diambil dari tambak HDPE (U1) adalah 2.31 sedangkan dari tambak beton (U2) adalah 1.99. Konsentrasi DNA sampel udang yang diambil dari tambak HDPE sebesar 25.12 ng/µl dan dari tambak beton sebesar 211.88 ng/µl. Hasil analisa PCR diperoleh amplikon pada 207 bp, pada tambak beton memiliki intensitas lebih tinggi yaitu sebesar 13520565 Int pita dibandingkan dengan pada tambak HDPE yaitu sebesar 13234524 Int pita. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh kesimpulan yang diambil adalah pada tambak beton dan HDPE bisa juga terdapat serangan WSSV namun pada tambal beton memiliki intensitas yang lebih tinggi, hal ini diduga karena perbedaan kelimpahan bahan organic dalam tambak.